Sombong = Optimis ?

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Alhamdulillah, satu persatu blog ini telah bertambah juga contennya. Pada kategori Mukhadasah ini saya ingin mengajak Antum untuk berdiskusi secara tidak langsung tentang islam dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ini saya berharap semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita terutama tentang islam.

Sebagai bahan Mukhadasah kita yang pertama saya ingin menanyakan tentang sombong dan optimis. Waktu saya duduk di MI dulu, pada pelajaran Aqidah Akhlaq salah satunya membahas tentang akhlaq terpuji dan akhlaq tercela. Diantara akhlaq terpuji adalah optimis dan diantara akhlaq tercela adalah sombong. Tapi Akh, Ukh saya masih bingung bagaimana saya menempatkan kedua sifat ini ? Kapan saya harus optimis ? dan jikalau bagaimana sehingga saya jangan sampai sombong ? Na’udzubillah min dzalik. Pernah suatu ketika saya ikut test untuk dikirim lomba. Saya tau saya tidak terlalu mampu untuk ikut lomba itu. Dan saya lolos untuk ikut lomba itu. Tapi tidak ada paksaan untuk ikut lomba atau tidak. Sebagian teman saya mendesak saya untuk ikut dan memotivasi saya untuk optimis, sebagian lagi mengingatkan saya “Apakah kamu mampu ?”. Sedangkan kalau saya ikut pasti teman saya yang kontra tadi menganggap saya sombong. Sedangkan saya mencoba optimis untuk ikut, tapi dari kemampuan saya memang tak ada yang bisa saya optimiskan.

Begitu Akh, Ukh. Apa ada persamaan antara sombong dan optimis ? apa pula perbedaannya ? dan bagaimana  harus menerapkan keduanya dalam kehidupan sehari-hari ?

Akhi dan Ukhti yang bisa bantu saya, tolong dikomentari ya. Syukron Katsiro.

Wassalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh.    

 

Berbakti kepada Kedua Orang Tua

Tahukah Antum ?

Mengapa pada salah satu Organisasi Islam mempercayai bahwa ada istilah 3 hari, 7 hari, 40 hari, Haul, 1 tahun dan sebagainya bagi orang yang sudah meninggal.  Ternyata mereka percaya bahwa hari-hari tersebut adalah hari-hari untuk bersedekah dan kirim do’a untuk keluarga yang sudah meninggal dunia. Bukan mewah tidaknya acara itu dilaksanakan, bukan pula enak tidaknya makanan yang diberikan. Tapi keikhlasan dalam do’a dan sedekah yang diharapkan akan menjadi penerang bagi ahli kubur yang bersangkutan.

Mereka percaya hal ini penting terutama bagi seorang anak yang telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Karena ada hadist yang mengatakan bahwa ” Jika anak Adam telah meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya. Kecuali 3 perkara yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang mendo’akan kedoa orang tuanya”.

Mendo’akan kedua orang tua tidak hanya dilakukan ketika kedua orang tua masih hidup, tapi selalu dan selalu, dimanapun dan kapanpun, meski mereka sudah meninggal. Pernah ada seorang Sahabat yang bertanya kepada Nabi ” Ya Rosululloh, saya begitu ingin berbakti kepada kedua orang tua saya, tapi mereka sudah meninggal dunia. Apakah  saya bisa menjalankan bakti saya ? “.

Rosul menjawab ” Bisa dengan menjalankan lima hal :1). Senantiasa mendo’akan 2).Mengqodho sholatnya 3). Menjalankan segala hajat yang belum terlaksana 4). Memuliakan sahabat-sahabatnya 5).Menyambung tali silaturrahmi dengan keluarga”.

Sungguh beruntung orang-orang yang masih mendapat kasih sayang kedua orang tuanya, gitu aja masih banyak yang tidak bersyukur, malah tidak sedikit yang durhaka. Bagaimana dengan Antum ? Sudahkah Antum berbakti kepada kedua orang tua hari ini ?

Bismillahirrohmanirrohim. Mulai detik ini mari kita berbakti kepada kedua orang tua kita. 

Sohib

Kala ku menangis,

Kau buatku tersenyum.

Kala ku bersedih,

Kau bawakanku keceriaan.

Kala ku takut,

Kau buatku tenang.

Sohib…………………

Kau menghalau kegelapanku.

Aku bersyukur kepada-Nya,

yang menjadikan pertemuan kita menjadi bermakna.

Dan aku ingin kau tau………

Aku bersyukur, aku beruntung

mempunyai sohob sepertimu.

Do’a Mohon Dijauhkan dari Siksa Api Neraka

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَاماً   

إِنَّهَا سَاءتْ مُسْتَقَرّاً وَمُقَاماً

Artinya :

Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal ”
” Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman ”  

Do’a Minta Dikuatkan dalam Ibadah

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً

Artinya :

Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”

Do’a Minta Kebajikan Dunia Akhirat

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ   

Artinya :

” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!