Fadhilah Ibadah di Bulan Rojab

Alkisah, pada zaman dahulu kala ada seorang wanita tua yang mempunyai seorang anak. Wanita itu sakit sedemikian parahnya sehingga dia merasa tidak ada harapan baginya untuk sembuh. Dan ketika menjelang kematiannya, wanita itu berwasiat kepada anaknya bahwa dia hanya ingin dikafani dengan kain ules (dalam bahasa jawa yang artinya sarung bantal, guling atau sprei). Dia tidak mau dikafani dengan 5 lapis kain kafan sebagaimana seorang muslimah yang meninggal pada umumnya. Dan ketika tiba waktunya dia meninggal, ternyata anaknya tidak melaksanakan wasiat ibunya tersebut. Dia mengkafani ibunya dengan 5 lapis kain kafan. Setelah penguburan usai dilaksanakan dan para peziarah kembali ke rumah masing-masing, tiba-tiba di rumah anak tersebut bermimpi, ia melihat ibunya murka padanya, selain itu dia juga melihat ibunya disiksa dalam kubur karena tidak berhasil mendidik anak, lantaran anaknya tidak melaksanakanĀ  wasiatnya. Anak tersebut terbangun, berteriak memanggil ibunya. Dia menangis, meratap tiada henti. Dan seketika itu juga dia berlari menuju makam ibunya. Dengan menangis dia gali kembali makam ibunya, dia berniat melaksanakan wasiat ibunya. Dan apa yang terjadi ? tanpa disangka-sangka jasad ibunya tidak ia temukan. Bertambah menangislah ia, rasa bersalah dan penyesalan seakan-akan melekat dalam dirinya. Dan ditengah-tengah tangisannya, dia mendengar suara yang datang tanpa wujud, ternyata suara ghaib itu telah menenangkan hatinya, dengan mengatakan bahwa dia tidak perlu mengkhawatirkan ibunya karena ibunya telah dibawa ke tempat yang lebih lapang, lebih terang dan tenang. Ini adalah balasan karena di masa hidupnya wanita itu selalu memuliakan bulan Rojab. Karena bulan Rojab adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Alloh SWT, oleh karena itu, barang siapa yang memuliakan bulan Rojab maka Alloh SWT akan memulikan orang tersebut.