Karena Hidup Hanya Sekali

Seberat apapun beban hidup kita hari ini …
Sekuat apapun godaan yang harus kita hadapi…
Sekokoh apapun cobaan yang harus kita jalani..
Sebesar apapun kegagalan yang kita rasai..
Sejenuh apapun hari-hari kita lalui…

Jangan pernah berhenti berharap pada pertolongan Illahi…
Jangan pernah berhenti berdoa kepada Rabbi…
Karena harapan adalah masa depan…
Karena harapan adalah sumber kekuatan…
Karena doa adalah pintu kebaikan…
Karena doa adalah senjata orang beriman…

Kita mungkin pernah merasakan betapa tidak berartinya hidup ini, jenuh dan membosankan. Kita seperti manusia yang tidak ada gunanya lagi hidup di dunia. Hari-hari yang kita lalui hampa tiada arti. Kegagalan kita temui disana-sini. Cobaan dan rintangan kita hadapi tiada henti. Beban hidup tarasa berat menjerat. Bagi mereka yang tidak punya iman, mengakhiri hidup yang indah ini seringkali menjadi pilihan.

Hidup ini hanya sekali, terlalu indah untuk kita buat sia-sia. Karena memang Allah menciptakan makhluknya tidak untuk sia-sia. Betapa bahagianya hidup ini bila kita jalani dengan penuh semangat dan optimisme yang tinggi. Betapa indahnya hidup ini bila hari-hari kita jalani dengan senyum kebahagiaan dan sikap positif memandang masa depan. Betapa sejuknya bila kita sabar menghadapi setiap permasalahan, kemudian kita berusaha memecahkannya dan mengambil ibroh dari setiap kejadiaan.

Sebuah pakupun akan menghadapi masalah pada tubuhnya bila tidak tepat menempatkan diri. Bila ia terletak di tanah basah, suatu saat ia akan berkarat, tidak memiliki guna, terinjak, bahkan mungkin suatu saat akan terkubur bersama karat yang menyelimutinya. Tapi bila kita bisa menempatkannya di tempat yang tepat, kita tancapkan pada sebuah dinding, walaupun ia berkarat, paku itu berguna bagi manusia. Sebagai penyangga, tempat gantungan, atau sebagai penyatu berbagai benda.

Begitu pula kehidupan manusia. Bila kita tidak tepat menempatkan diri kita, tidak sadar siapa diri kita, tidak tahu untuk apa kita di dunia, kita hanyalah seonggok jasad hidup yang terlunta-lunta. Bila kita tidak memanfaatkan potensi yang ada, selalu memandang negatif setiap peristiwa, membiarkan diri berlumur dosa, bahkan tidak tahu dengan Sang Pencipta, kita adalah makhluk hidup yang tidak berguna. Kemudian hidup ini pun terasa berat untuk kita lalui.

Masalah dan cobaan adalah bunga kehidupan orang-orang beriman. Kembalilah kepada Allah bila kita menghadapinya agar kita tenang. Lihat, apakah kita sudah tepat menempatkan diri. Jangan menjadi paku yang terletak di tanah basah. Tapi jadilah paku yang dapat menyangga kehidupan manusia. Walaupun kecil, tanpa paku itu sebuah bangunan besar tidak akan pernah berdiri.

 

Tangan Ibuku

Beberapa tahun yang lalu,ketika ibu mengajak saya berbelanja bersamanya, beliau membutuhkan gaun yang baru. Saya adalah salah satu putranya yang temperamental, kurang sabar dan kurang merasa nyaman bila berbelanja segala kebutuhan wanita,dan berada di deretan bagian peralatan kosmetik, kebetulan saya masih bujangan.

Kami mengunjungi beberapa toko dan ibu mencoba gaun demi gaun dan MENGEMBALIKAN SEMUANYA, seiring hari yang berlalu, saya merasa lelah dan ibu mulai merasa frustasi karena belum ada yang cocok.

Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu mencoba satu stel gaun biru, pada blusnya terdapat sejenis tali bagian tepi lehernya, beberapa menit mencoba di kamar ganti, ibu memanggil saya untuk membantunya, saya melihat bagaimana beliau mencoba gaun itu dan mengikat talinya, ternyata tangannya sudah dilumpuhkan oleh usia dan keriput ditangannya tampak terlihat jelas .

Seketika ketidaksabaran saya berubah menjadi rasa iba yang dalam kepada beliau, GAUN ITU BEGITU INDAH DAN COCOK BAGI BELIAU, dan saya mencoba menyembunyikan airmata saya yang mengalir tanpa saya sadari.

BELANJA BERAKHIR, tapi sepanjang sisa hari itu saya teringat tangan ibu saya yang berusaha mengikat tali blusnya, KEDUA TANGAN YANG PENUH KASIH, yang pernah MENYUAPI saya, MEMANDIKAN saya, MEMAKAIKAN BAJU saya, MEMBELAI DAN MENIMANG SERTA MEMELUK saya, BERDOA BUAT saya.

Tangan itu telah menyentuh hati saya, KEDUA TANGAN tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini.

 

Keagungan Ilahi

Ratu malam sang rembulan
Raja siang sang matahari
Keduanya selalu bertentangan,Tarik menarik
Dorong mendorong
Saling menguasai,
Seolah selalu bertanding tiada henti

Tiada yang kalah
Tak ada yang menag,
Karena dengan kedua sifat yang bertentangan ini
Seluruh alam semesta bergerak!

Dunia berputar,
Saling mengisi,
Yang satu melengkapi yang lain
Tanpa yang satu
Takkan ada yang lain,

Siang dan malam
Terang dan gelap
Baik dan jahat
Tanpa yang satu,
Apakah yang lain itu akan ada?
Tanpa adanya gelap,
Dapatkah kita mengenal terang?

Inilah sebuah kenyataan
Yang telah dikenhendaki Allah
Tanpa kehendak-Nya, takkan terjadi apa-apa

 

By : Al Muktashim

Kesabaran itu Tidak Harus Habis

Setiap hari , ………………

setiap jam , ……………….

setiap menit , …………….. 

bahkan setiap detik dalam nafas kuhembuskan kesabaran

 yang kata orang kesabaran ada batasnya, namun…………………

 dengan keterbatasan waktu dan ilmu yang kumiliki

 aku tidak ingin kesabaran itu terkikis tipis dari raga

ada asa dalam setiap usaha.

 ya Robbi  ……………………….   aku ingin dalam nikmat kesabaran Mu 

By:  mamal_73, sobat CyberMQ

Riya’ sebagai Awal Membiasakan Berbuat Baik

Assalamu’alaikum

Kaifa khaluka ? Semoga semuanya bi Khoiri wal afiyah. Amin.

Sebelumnya terima kasih yang sebesar-besarnya atas comment yang diberikan. Ini masih banyak unek-unek yang masih tertambat di dalam hati. Diantaranya  :

Boleh g sich kita bersikap riya’ untuk membiasakan berbuat baik ?. Kan sudah biasa kalau untuk melakukan perbuatan g baik mudah banget, ringan tanpa merasa terbebani. Tapi, kalau untuk mengawali perbuatan  baik, aduh…….. beraaaaat sekali, kecuali kalau sudah terbiasa. Sebagai contoh saya mempunyai keponakan yang mualesnya setengah mati. Kalau di suruh bapaknya, kakaknya, siapapun dalam keluarganya  dia g mau, bahkan ibunya. Kalaupun mau pasti sambil ngumpat. Pernah suatu pagi dia saya suruh bantu merapikan tanaman, tumben hari itu dia mau bantu. Kemudian ada tetangga sebelah rumah yang memuji dia ” Duh, Afis. Anak laki-laki sepagi ini sudah bangun, membantu membersihkan rumah lagi. Wulan aja jam segini masih tidur “. Setelah tetangga saya berlalu, saya berkata ” Tuh, dengar. Kalau kamu rajin dan giat pasti dipuji orang”. Dia hanya diam mendengar omongan saya.

Apakah tindakan saya tadi benar, mengajari untuk berbuat baik dengan riya’ sebagai motivasi awal ?

Syukron Katsiro. Wassalamu’aikum.

 

Sang Idola

Assalamu’alaikum Warahmatulloh Wabarokatuh

Alhamdulillah, akhirnya bab “Mukhadasah” ini ada juga yang kasih comment. Jadi tambah semangat nich untuk nulis lebih banyak lagi.

Untuk bahan “Mukhadasah” yang kedua ini, saya ingin tau boleh g  sich kita  mengidolakan seseorang secara amat sangat ? y mungkin bisa selebritis atau siapapun.  Trus apa boleh juga kita sebagai muslim mengidolakan orang yang bukan muslim ?

Misalnya si A seorang muslimah. Dia mengidolakan seseorang perempuan yang bukan muslim. Bagaimana hukumnya ?  Dan seandainya yang diidolakan itu seorang laki-laki bukan muslim juga bagaimana hukumnya ? 

Itu y, tolong bagi para pembaca semuanya di kasih comment. Syukron Katsiro.

Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.